Seorang gadis berusia 16 tahun menemui Dr. Tomi, seorang dokter pakar jiwa .
Gadis: "Dokter, saya merasa amat marah pada pacar saya sehingga saya memanggilnya lelaki bangsat. Ada kalanya saya rasa dia keterlaluan, dan ada kalanya pula saya rasa memang patut saya memanggil dia seperti itu........."
Dokter: "Hmm... panggilan itu memang hinaan yang agak melampaui batas untuk seseorang. Tapi, mungkin kamu punya sebab tersendiri sehingga memanggilnya demikian. Ceritakanlah kepada saya agar saya dapat membantu...."
Gadis: "Ya memang ada....pada satu malam kami berduaan dalam mobil di tepi pantai,...dia pegang tangan saya."
Dokter: "Dia pegang tangan kamu seperti ini?" (Dr Tomi memberi contoh).
Gadis: "Ya....... seperti yang dokter lakukan"
Dokter: "Kalau hanya ini, tidak sepatutnya dia dipanggil bangsat dong, itu tandanya dia tidak mau berpisah dengan kamu........"
Gadis: "Kemudian dia merapatkan badannya kepada saya dan memeluk bahu saya............."
Dokter: "Dia lakukan seperti inikah?"
Gadis: "Ya..... seperti inilah dia peluk saya dokter......"
Dokter: "Itu bukan bangsat, itu tandanya dia mau sentiasa berdampingan dengan kamu"
Gadis: "Kemudian dia cium saya................"
Dokter: "Dia cium kamu seperti ini?"
Gadis: "Ya..... ciumannya sama seperti yang dokter lakukan."
Dokter: "Kalau sekadar ciuman seperti ini, masih belum boleh dipanggil bangsat dong, itu tandanya dia sayang kamu, toh?"
Gadis: "Kemudian dia memasukkan tangannya kedalam baju saya dan meraba buah dada saya."
Dokter: "Dia lakukan seperti ini kah?"
Gadis: "Ya, seperti yg dokter lakukan inilah cara dia memperlakukannya."
Dokter: "Itu bukan bangsat, itu tandanya dia mau membelai diri kamu........"
Gadis: "Kemudian dia menanggalkan semua pakaian saya satu persatu..........."
Dokter: "Adakah kamu membantah tindakannya?"
Gadis: "Tidak, saya merelakannya sebab saya sayang dia..............."
Dokter: "Dia tanggalkan pakaian kamu seperti ini?"
Gadis: "Ya , sampai saya telanjang bulat seperti ini dokter....."
Dokter: "Itu masih belum layak dipanggil bangsat, karena dia sebetulnya ingin mengenali diri kamu seutuhnya."
Gadis: "Kemudian dia mencumbui saya lalu melakukan hubungan seksual dengan saya dok......."
Dokterr: "Dia lakukan seperti yg kita lakukan tadi kah?"
Gadis: "Ya, memang itulah yang dia lakukan ketika itu."
Dokter: "hmm, ......itu juga masih belum boleh dipanggil bangsat. Itu tandanya dia memerlukan kamu dong!"
Gadis: "Tapi kemudian dia memberitahu saya bahwa dia sebenarnya mengidap AIDS"
Dokter: "HAH?? ...BRENGSEK!! DIA...... MEMANG.. BANGSAT!!........ BANGSAAATTT !!!!........ ......LELAKI BAAANGSAAAAAAAATTTTTT !!!!!!!!....."
Gadis: "Dokter, saya merasa amat marah pada pacar saya sehingga saya memanggilnya lelaki bangsat. Ada kalanya saya rasa dia keterlaluan, dan ada kalanya pula saya rasa memang patut saya memanggil dia seperti itu........."
Dokter: "Hmm... panggilan itu memang hinaan yang agak melampaui batas untuk seseorang. Tapi, mungkin kamu punya sebab tersendiri sehingga memanggilnya demikian. Ceritakanlah kepada saya agar saya dapat membantu...."
Gadis: "Ya memang ada....pada satu malam kami berduaan dalam mobil di tepi pantai,...dia pegang tangan saya."
Dokter: "Dia pegang tangan kamu seperti ini?" (Dr Tomi memberi contoh).
Gadis: "Ya....... seperti yang dokter lakukan"
Dokter: "Kalau hanya ini, tidak sepatutnya dia dipanggil bangsat dong, itu tandanya dia tidak mau berpisah dengan kamu........"
Gadis: "Kemudian dia merapatkan badannya kepada saya dan memeluk bahu saya............."
Dokter: "Dia lakukan seperti inikah?"
Gadis: "Ya..... seperti inilah dia peluk saya dokter......"
Dokter: "Itu bukan bangsat, itu tandanya dia mau sentiasa berdampingan dengan kamu"
Gadis: "Kemudian dia cium saya................"
Dokter: "Dia cium kamu seperti ini?"
Gadis: "Ya..... ciumannya sama seperti yang dokter lakukan."
Dokter: "Kalau sekadar ciuman seperti ini, masih belum boleh dipanggil bangsat dong, itu tandanya dia sayang kamu, toh?"
Gadis: "Kemudian dia memasukkan tangannya kedalam baju saya dan meraba buah dada saya."
Dokter: "Dia lakukan seperti ini kah?"
Gadis: "Ya, seperti yg dokter lakukan inilah cara dia memperlakukannya."
Dokter: "Itu bukan bangsat, itu tandanya dia mau membelai diri kamu........"
Gadis: "Kemudian dia menanggalkan semua pakaian saya satu persatu..........."
Dokter: "Adakah kamu membantah tindakannya?"
Gadis: "Tidak, saya merelakannya sebab saya sayang dia..............."
Dokter: "Dia tanggalkan pakaian kamu seperti ini?"
Gadis: "Ya , sampai saya telanjang bulat seperti ini dokter....."
Dokter: "Itu masih belum layak dipanggil bangsat, karena dia sebetulnya ingin mengenali diri kamu seutuhnya."
Gadis: "Kemudian dia mencumbui saya lalu melakukan hubungan seksual dengan saya dok......."
Dokterr: "Dia lakukan seperti yg kita lakukan tadi kah?"
Gadis: "Ya, memang itulah yang dia lakukan ketika itu."
Dokter: "hmm, ......itu juga masih belum boleh dipanggil bangsat. Itu tandanya dia memerlukan kamu dong!"
Gadis: "Tapi kemudian dia memberitahu saya bahwa dia sebenarnya mengidap AIDS"
Dokter: "HAH?? ...BRENGSEK!! DIA...... MEMANG.. BANGSAT!!........ BANGSAAATTT !!!!........ ......LELAKI BAAANGSAAAAAAAATTTTTT !!!!!!!!....."
No comments:
Post a Comment