Aku dan temenku sedang jalan-jalan ke sebuah mall terkemuka didaerahku. Secara otomatis kalo jalan-jalan ya mesti bawa uang.
Tapi kami bawa tidak seberapa karena niat kami cuma jalan-jalan. Waktu kami memasuki sebuah toko yang pakaiannya lumayan bagus-bagus, kami bersamaan dengan ibu-ibu muda yang tajir-tajir.
Kami pilah pilih tu pakaian. Tak taunya ibu-ibu itu juga bersamaan dengan kami. Pilih disini ketemu, pilih disana ketemu, akhirnya ibu-ibu itu menggertak kami, kami jangan mengikutinya.
Kamipun menjauh dari mereka. Pas ketemu didepan kasir, kami berada dibelakang ibu-ibu tadi. Tanpa kami kira dan kami duga, ibu-ibu itu salah satunya kehilangan dompetnya.
Tanpa ba bi bu lagi ibu-ibu itu menuduh pada kami. Pikirnya kami yang dari tadi mengikutinya terus. Ibu yang lainnya menyuruhnya untuk Tanya dapa orang yang dirumah, mungkin ketinggalan. Tapi dasar ibu-ibu tajir, ngotot menuduh kami yang ambil.
Di dalam mall itu kami dimaki habis–habisan. Tenang saja karena kami memang gak ambil. Kami hampir dilaporkan sama polisi yang tidak jauh dari mall itu.
Pak satpam pun ikut membantu. Tiba-tiba datanglah seorang bapak menghampiri kami. Dia suami ibu yang tadi menuduh kami. Dia mengatakan kalo dompet ibu itu terbawa oleh bapak itu.
Aku dan temanku merasa lega banget. Ibu itupun meminta maaf. Karena aku tahu ibu itu tajir, maka aku ajukan sarat padanya. Aku dan temanku minta ganti rugi sebesar Rp. 5.000.000 tadi sudah dimaki–maki.
Ibu itu menyetujuinya. Dibukanya dompetnya, lalu dihitungnya uang sebanyak 5 juta. Merasa akan menerima uang, langsung saja tanganku mengadahkan tanganku hendak menerima, tiba – tiba tanganku dipukul sama ibuku. “ BANGUN !!!!!!, SUDAH SIANG!!!!!!, BRANGKAT SEKOLAH !!!!!!
Ealah gak taunya aku mimpi.
Tapi kami bawa tidak seberapa karena niat kami cuma jalan-jalan. Waktu kami memasuki sebuah toko yang pakaiannya lumayan bagus-bagus, kami bersamaan dengan ibu-ibu muda yang tajir-tajir.
Kami pilah pilih tu pakaian. Tak taunya ibu-ibu itu juga bersamaan dengan kami. Pilih disini ketemu, pilih disana ketemu, akhirnya ibu-ibu itu menggertak kami, kami jangan mengikutinya.
Kamipun menjauh dari mereka. Pas ketemu didepan kasir, kami berada dibelakang ibu-ibu tadi. Tanpa kami kira dan kami duga, ibu-ibu itu salah satunya kehilangan dompetnya.
Tanpa ba bi bu lagi ibu-ibu itu menuduh pada kami. Pikirnya kami yang dari tadi mengikutinya terus. Ibu yang lainnya menyuruhnya untuk Tanya dapa orang yang dirumah, mungkin ketinggalan. Tapi dasar ibu-ibu tajir, ngotot menuduh kami yang ambil.
Di dalam mall itu kami dimaki habis–habisan. Tenang saja karena kami memang gak ambil. Kami hampir dilaporkan sama polisi yang tidak jauh dari mall itu.
Pak satpam pun ikut membantu. Tiba-tiba datanglah seorang bapak menghampiri kami. Dia suami ibu yang tadi menuduh kami. Dia mengatakan kalo dompet ibu itu terbawa oleh bapak itu.
Aku dan temanku merasa lega banget. Ibu itupun meminta maaf. Karena aku tahu ibu itu tajir, maka aku ajukan sarat padanya. Aku dan temanku minta ganti rugi sebesar Rp. 5.000.000 tadi sudah dimaki–maki.
Ibu itu menyetujuinya. Dibukanya dompetnya, lalu dihitungnya uang sebanyak 5 juta. Merasa akan menerima uang, langsung saja tanganku mengadahkan tanganku hendak menerima, tiba – tiba tanganku dipukul sama ibuku. “ BANGUN !!!!!!, SUDAH SIANG!!!!!!, BRANGKAT SEKOLAH !!!!!!
Ealah gak taunya aku mimpi.
No comments:
Post a Comment